Saturday, April 29, 2017

Penyakit koksidiosis yang menyerang unggas

Ayam terserang koksidiosis
Koksidiosis atau berak darah adalah suatu penyakit yang menyebabkan peradangan dan pendarahan pada saluran pencernaan unggas, udah kaya penyakit ambeien aja dah kalo manusia mh, ngeri ya gan,, hehehe becanda gan,, ayoo cekidot nih penjelasan nya,, 😀

Avian Coccidiosis (koksidiosis) merupakan penyakit usus yang disebabkan oleh protozoa parasit Genus Eimeria (Allen dan Fetterer, 2002). Eimeria berkembang biak di saluran pencernaan dan menyebabkan kerusakan jaringan (Calnek dkk., 2001). Koksidiosis pada ayam berlokasi pada dua tempat yaitu di sekum (caecal coccidiosis) yang disebabkan oleh E. tenella dan di usus (intestinal coccidiosis) yang disebabkan oleh delapan jenis lainnya (Jordan dkk., 2001). Koksidiosis merupakan salah satu penyakit yang banyak mendatangkan masalah dan kerugian pada peternakan ayam. Kerugian yang ditimbulkan meliputi kematian (mortalitas), penurunan berat badan, pertumbuhan terhambat, nafsu makan menurun, produksi daging turun, meningkatnya biaya pengobatan, upah tenaga kerja dan lain-lain. Kerugian yang ditimbulkan dapat menghambat perkembangan peternakan ayam dan menurunkan produksi protein hewani, oleh karena itu pengendalian koksidiosis pada ayam perlu mendapat perhatian (Tabbu, 2006).

1.   GEJALA KLINIS
Spesies yang berbeda akan memberikan gejala klinis yang berbeda pula, gejala klinis yang ditimbulkan bervariasi pada infeksi bermacam spesies dan juga pada banyak sedikitnya jumlah koksidia yang menginfeksi dan resistensi hospes. Spesies yang kurang pathogen tidak atau sedikit menunjukan gejala klinis. Gejala klinis dari penyakit ini yang disebabkan parasit Eimeria tenella adalah :

a.   Ekskreta berdarah dan mencret.

b.   Nafsu makan kurang.

c.   Sayap terkulasi.

d.   Bulu kusam.

e.   Menggigil kedinginan.

2.   PENYEBAB
Koksidiosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh protozoa yang bernama Eimeria sp famili Eimeriidae atau yang lebih sering dikenal dengan penyakit berak darah, dimana Eimeria ini mengivestasi bibit mikroorganisme kedalam sel tubuh sehingga melahirkan gangguan kesehatan infestasi klinis yang merusakkan jaringan pencernaan terutama usus. Akibatnya terjadi pada proses pencernaan berupa gangguan metabolisme dan penyerapan zat makanan, bahkan kehilangan darah dari rusaknya jaringan usus, dan hampir pasti rentan terhadap penyakit lain.

3.   DIAGNOSA
Diagnosa sangkaan terhadap koksidiosis dapat di dasarkan atas gejala klinik, perubahan patologik yang berhubungan dengan lokasi sejumlah besar ookista atau stadium aseksual Eimeria (sporozoit, merozoit, skison) dan riwayat kasus Tabbu, (2006). Diagnosa laboratorium dapat dilakukan dengan melakukan uji natif, uji apung dan uji sentrifus terhadap feses yang diduga terinfeksi Eimeria, Sp.

4.   UMUR YANG DISERANG
Koksidiosis pada sekum oleh Eimeria tenella paling sering terjadi pada ayam muda berumur 4 minggu, karena umur tersebut adalah umur yang paling peka. Ayam yang berumur 1-2 minggu lebih resisten, walaupun demikian Eimeria tenella  dapat juga menginfeksi ayam yang sudah tua. Ayam yang sudah tua umumnya memiliki kekebalan imunitas akibat sudah terinfeksi sebelumnya. Pada umumnya koksidiosis sekum terjadi akibat infeksi berat dalam waktu yang relative pendek tidak lebih dari 72 jam. Pada ayam umur 1-2 minggu diperlukan 200.000 ookista untuk menyebabkan kematian, dan diperlukan 50.000-100.000 ookista untuk menyebabkan kematian pada ayam yang berumur lebih tua. Pada kelompok ayam, mula-mula gejala terlihat 72 jam setelah infeksi. Ayam terkulai, anoreksia, berkelompok agar badannya hangat dan hari keempat sesudah infeksi terdapat darah di dalam tinja. Darah paling banyak ditemukan pada hari kelima dan keenam sesudah infeksi dan menjelang hari kedelapan atau kesembilan ayam sudah mati atau dalam tahap persembuhan. Kematian paling tinggi terjadi antara hari keempat dan keenam karena kehilangan banyak darah. Kematian kadang-kadang terjadi tanpa diduga. Jika ayam sembuh dari penyakit akut maka penyakit akan bersifat kronis.

5.   PENULARAN
Penyakit ini dapat ditularkan secara mekanik malalui pekerja kandang, peralatan yang tercemar atau dalam beberapa kasus yang pernah terjadi dapat disebarkan melalui debu kandang dan litter dalam jangkauan pendek. Berat tidaknya penyakit ini tergantung dari jumlah protozoa yang termakan.

6.   PENGOBATAN
Untuk pengobatannya dapat dilakukan dengan cara pemberian larutan amprolium atau sulfonamide dalam air minum dan pemberian air yang dapat mensuspensi suplemen vitamin A dan K dapat mempercepat proses penyembuhan.

7.   PENCEGAHAN
Untuk pencegahan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a.   Sanitasi dan ventilasi kandang harus baik.

b.   Pengangkatan litter setiap kali panen pada broiler.

c.  Lantai kandang dicuci pakai air untuk membersihkan kotoran, pencucian tahap kedua dengan deterjen.

d.   Menaburkan bubuk kapur di dalam kandang.

e.   Peralatan feeder dan drinker dicuci sebersih mungkin.

f.    Kandang difumigasi dengan formalin 10%.

g.   Melakukan istirahat kandang 7-21 hari.

8.   PENGENDALIAN

Pengendalian koksidiosis pada ayam di Indonesia umumnya dilakukan dengan pemeliharaan kebersihan, pemberian koksidiostat yang dicampurkan dalam makanan atau air minumnya, dan penggunaan vaksin koksidia. Pengendalian koksidiosis dengan pemberian koksidiostat harus diikuti cara dan takaran yang telah ditentukan agar tidak menimbulkan efek samping, bahwa pemakaian satu macam koksidiostat yang terus menerus dalam pakan ayam dapat menimbulkan galur coccidia yang tahan terhadap kokidiostat tersebut (Tabbu, 2006). Antikoksidia dapat menimbulkan resistensi terhadap koksidiosis. Industri farmasi ada usaha untuk mengatasi masalah resistensi koksidiosis pada unggas (Allen dan Fetterer, 2002).

9.   KERUGIAN
Kemungkinan kerugian yang ditimbulkan dari penyakit ini jelas terjadi berupa kemerosotan produksi yang cukup signifikan, serta menjadi pemicu gagalnya program vaksinasi, dengan titer antibody yang diperoleh akan rendah dan tidak optimal dapat memicu timbulnya penyakit lain seperti ND, Gumboro, Mareks bahkan Coryza atau biasa yang disebut infeksi sekunder.

Oke gan,, demikian artikel mengenai si koksi ini semoga tambah tau mengenai penyakit-penyakit yang bisa menyerang unggas kita supaya kita bisa melakukan penanggulangan nya,, semoga agan peternak selalu sukses ya,, karena penyakit itu pasti ada obat nya,, tetep semangat pokoke,, yosh yosh

Sumber:
AllenPC, Fetterer RH. 2002. Clinical Microbiology Reviews :RecentAdvances in Biology dan Immunobiology of Eimeria Species dan in Diagnosis dan Conffol of Infection with These Coccidian Parasites of Poultry. l. Soc. Microbiol Vol. l5.No. 1:58-65.

Calnek BW, Barnes HJ, Beard CW, McDougald LR, SaifYM. 2001. Disease of Poultry. 10' Edition. Iowa State University Press, USA: 865-867.

Jordan F, Pattison MA, Faragher T. 2001. Poultry Diseases.5" Edition. WB Saunders. London: 408-409.

Tabbu C. R. 2006. Penyakit Ayam dan Penanggulangannya. Volume 2. Yogyakarta: Kanisius:7; L9-2L.

Penyakit ND Newcastle Disease (tetelo)

Penyakit menyerang unggas ND
ND atau Newcastle Disease merupakan sebuah penyakit yang menjadi momok bagi peternak unggas setelah flu burung, penyakit ini bisa menyerang dengan tingkat kematian yang sangat tinggi dan bisa mencapai 50-100% (mortalitas). Newcastle Disease (ND) adalah penyakit yang sangat menular, disebabkan oleh virus genus paramyxovirus dengan famili  paramyxoviridae. Nama lain untuk ND adalah tetelo, pseudovogolpest, sampar ayam, Rhaniket, Pneumoencephalitisdan Tontaor furrens. Newcastle Disease dipandang sebagai salah satu penyakit penting di bidang perunggasan. Kejadian wabah penyakit ND seringkali terjadi pada kelompok ayam yang tidak memiliki kekebalan atau pada kelompok yang memiliki kekebalan rendah akibat terlambat divaksinasi atau karena kegagalan program vaksinasi. Kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit ND antara lain berupa kematian ayam, penurunan produksi telur pada ayam petelur, gangguan pertumbuhan dan penurunan berat badan pada ayam pedaging. Penyakit tetelo disebabkan oleh virus yang berukuran 100-250 nm, yang tersusun dari Asam IntiRibonukleat (ARN) atau sering disebut Ribonucleic Acid (RNA), protein dan lemak. Virus ini termasuk dalam Famili Paramyxoviridae dengan genera GenusPneumovirus atau Genus Paramyxovirus (PMV).  Penyakit ND (tetelo) menyerang unggas dan burung. Ayam ras, ayam kampung baik piaraan maupun yang liar sangat rentan, yang muda lebih rentan daripada yang dewasa dan mengakibatkan mortalitas (kematian) tinggi, sedangkan jenis kelamin tidak mempengaruhi kerentanan ini (Balai Penyuluhan Pertanian, 2010). PENULARAN Penularan penyakit ND (tetelo) dari satu hewan ke hewan lainnya melalui kontak, dengan hewan sakit, skeresi, ekskresi dari hewan sakit serta juga bangkai penderita ND. Jalan penularan melalui alat pencernaan dan pernafasan, virus yang tercampur lendir atau virus yang ada dalam feses dan urine tahan dua bulan bahkan dalam keadaan kering tahan lebih lama lagi. Demikian pula virus yang mencemari litter dan perlengkapan kandang. Hal ini merupakan sumber penularan yang penting(Balai Penyuluhan Pertanian, 2010). GEJALA KLINIS Gejala penyakit ini dapat diamati melalui gejala pernafasan seperti bersin-bersin, batuk, sukar bernafas, megap-megap dan ngorok; gejala syaraf berupa sayap terkulai, kaki lumpuh (jalan terseret), jalan mundur (sempoyongan) serta kepala dan leher terpuntir (torticoles) yang merupakan gejala khas penyakit ini. Kemudian gejala pencernaan meliputi diare berwarna hijau, jaringan sekitar mata dan leher bengkak, pada ayam petelur produksinya berhenti, kalau sudah sembuh kualitas telurnya jelek, warna abnormal, bentuk dan permukaannya abnormal dan putih telurnya encer. Hal ini disebabkan oleh karena organ reproduksinya tidak dapat normal kembali. Umumnya kematian anak ayam dan ayam muda lebih tinggi dibandingkan ayam tua. DIAGNOSIS Untuk mengetahui unggas yang terinfeksi ND adalah dengan melacak keberadaan antibodi pada serumnya. Metode yang dipergunakan adalah metode Enzym Linked Immunosorbent Assay (ELISA) dan Western Imunoblotting. Caranya sampel darah diambil dari unggas yang tidak pernah divaksinasi dengan vaksin ND. Sehingga, adanya antibodi ND pada sampel yang diperiksa menandakan bahwa unggas itu pernah terinfeksi virus ND bukan akibat vaksinasi. Darah diambil dari vena brachialis (vena di bagian sayap),menggunakan dispossible syringe 2,5 CC yang digunakan sekali pakai. Darah ditampung dalam sebuah tabung reaksi, didiamkan semalam pada lemari pendingin, kemudian serum dipisahkan dengan cara di centrifuge PENCEGAHAN Tindakan vaksinasi merupakan langkah yang tepat sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit ND. Program vaksinasi yang secara umum diterapkan, yaitu: 1.   Pada infeksi lentogenik ayam pedaging, dicegah dengan pemberian vaksin aerosol atau tetes mata pada anak ayam umur sehari dengan menggunakan vaksin Hitchner B1 dan dilanjutkan dengan booster melalui air minum atau secara aerosol. 2.   Pada infeksi lentogenik ayam pembibit dapat dicegah dengan pemberian vaksin Hitchner B1 secara aerosol atau tetes mata pada hari ke-10. Vaksinasi berikutnya dilakukan pada umur 24 hari dan 8 minggu dengan vaksin Hitchner B1 atau vaksin LaSota dalam air, diikuti dengan pemberian vaksin emulsi multivalen yang diinaktivasi dengan minyak pada umur 18 – 20 minggu. Vaksin multivalen ini dapat diberikan lagi pada umur 45 minggu, tergantung kepada titer antibodi kawanan ayam, resiko terjangkitnya penyakit dan faktorfaktor lain yang berhubungan dengan pemeliharaan. Tindakan pencegahan selain vaksinasi adalah sanitasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain : 1.   Sebelum kandang dipakai, kandang dibersihkan kemudian dilabur dengan kapur yang dibubuhi NaOH 2%. Desinfeksi kandang dilakukan secara fumigasi dengan menggunakan fumigant berupa formalin 1 – 2% dan KMnO4, dengan perbandingan 1 : 5000. 2.   Liter diupayakan tetap kering, bersih dengan ventilasi yang baik. Bebaskan kandang dari hewan-hewan vektor yang bisa memindahkan virus ND. Kandang diusahakan mendapat cukup sinar matahari. 3.   Hindari penggunaan karung bekas (4) DOC harus berasal dari perusahaan pembibit yang bebas dari ND (5) di pintupintu masuk disediakan tempat penghapus hamaan, baik untuk alat transportasi maupun orang. (6) memberikan pakan yang cukup kuantitas maupun kualitas. PENGENDALIAN Tindakan pengendalian untuk menekan penularan penyakit ND sangat diperlukan. Tindakan-tindakan tersebut, antara lain meliputi: 1.   Unggas yang mati karena ND harus dibakar atau dikubur. 2.   Larangan mengeluarkan unggas, baik dalam keadaan mati atau hidup bagi peternakan yang terkena wabah ND, kecuali untuk kepentingan diagnosis. 3.   Larangan menetaskan telur dari unggas penderita ND dan izin menetaskan telur harus dicabut selama masih ada wabah ND pada perusahaan pembibit. Demikin ulasan mengenai penyakit ND ini semoga bisa menambah informasi bagi para peternak,, semangat berternak semoga sukses,, WASALAM

Wednesday, April 26, 2017

Penyakit Pullorum (Berak Kapur) pada Unggas

Penyakit Pullorum (Berak Kapur)
Berak kapur pada ayam


Mungkin ada dari anda yg sudah biasa mendengar penyakit ini, Namun banyak pula yg tdk tau atau asing mendengar apa sih pullorum ini,
Pullorum atau berak kapur adalah suatu penyakit infeksi saluran pencernaan kronis pada Unggas yang disebabkan oleh Salmonella Pullorum.  Penyakit ini untuk pertama kali dilaporkan oleh Rettger padaa tahun 1900. Biasanya menyerang unggas sampai dengan umur 1-4 minggu.

Masa tunas terjadi antara 4-5 hari tetapi bakteri ini dapat bertahan hidup sampai 1 tahun di kandang unggas. Infeksi  dapat terjadi di berbagai jenis unggas terutama ayam, entok dan kalkun.

Untuk jenis unggas ayam dibawah usia 14 hari yang terserang penyakit ini dapat berakibat fatal, tetapi untuk ayam yang berusia lebih tua lebih tahan terhadap penyakit ini. Ayam yang sembuh menjadi pembawa sifat dan seumur hidupnya mengeluarkan bibit penyakit.


Penularan

Penularan terjadi pertama dari telur dan penyebarannya berlangsung di pengeraman, penetasan, kotak anak ayam, kandang yang tercemar, peralatan, burung liar dan limbah peternakan.


Gejala klinis

Dalam keadaan akut dapat terjadi sebelum lesi berkembang. Kematian mulai terjadi pada umur ayam 5-7 hari dan puncaknya pada 4 -5 hari setelah terjadi infeksi. Tanda tanda serangan pada anak ayam adalah merunduk, murung, mengantuk, menggigil, dan diare. Lutut membengkak, lemah dan pantat kotor dengan bulu yang lengket. Tinja putih seperti kapur dan ada kalanya berwarna hijau. Pernafasan megap-megap. Ayam yang selamat menjadi subklinis dan sebagai pembawa sifat dengan infeksi terbatas pada indung telur.


Pencegahan

Biosecurity, Melakukan sanitasi kandang dengan antiseptic, membatasi tamu, mencegah hewan liar dan hewan peliharaan lain masuk ke lingkungan kandang. Usaha peternakan dikelola dengan baik sehingga tercipta suasana nyaman bagi ayam, jumlah ayam dalam kandang tidak terlalu padat, litter jangan berdebu dan terlalu padat. Ventilasi kandang cukup dan sedapat mungkin dilaksanakan system all in all out. Peralatan peternakan (tempat makan, tempat minum, dll) dicuci bersih. Rendam minimal 30 menit dengan antiseptic minimal 4 hari sekali.

Pengobatan

Tidak ada obat yang memberikan hasil memuaskan , tetapi pemberian obat membantu menekan jumlah kematian. Therapy, Medoxy, Sulfamix, Koleridin, Tetra-Chlor, Respiratek, Neo Meditril atau Trimezyn ( pilih satu dan berikan sesuai dengan aturan pakai) merupakan pilihan obat yang dapat menekan kematian akibat pullorum. Setelah pemberian obat selesai, berikan Vita Stress 4-5 hari untuk membantu penyembuhan penyakit.

Demikian artikel dari saya sampai jumpa d artikel selanjutnya, semoga bermanfaat dan salam sejahtera. Jangan lupa like n coment ya gays 😎 WASALAM




PENYAKIT FLU BURUNG PADA UNGGAS (ITIK)

PENYAKIT FLU BURUNG PADA UNGGAS (itik)
Itik yang terserang penyakit flu burung
Flu burung merupakan momok bagi peternak unggas karena dampak yang ditimbulkan penyakit ini sangat merugikan peternak dan juga kecepatan serangan penyakit ini sehingga peternak sering terlambat untuk mengobatinya dan hanya bisa pasrah merenungi nasibnya. Ada juga yang bersegera memotong seluruh itik yang terkena penyakit ini nya atau bahkan menjual itiknya agar terhindar dari kerugian yang besar. Tindakan menjual itik saat sedang terkena wabah flu burung sebenarnya merupakan tindakan yang kurang elegant karena sama juga dengan memindahkankan masalah pada orang lain dan dapat berpotensi memperluas penyebaran penyakit ini.
Flu burung atau Avian influenza (AI) adalah suatu penyakit menular disebabkan oleh virus H5N1. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian unggas secara mendadak dan menyebar dengan cepat. Ayam, itik, kalkun, burung-burung liar dan sejenis unggas lainya,beberapa binatang lain dan juga termasuk manusia dapat terkena dari infeksi ini dan menyebabkan kematian. Karakteristik virus flu burung adalah dapat bertahan dalam kotoran unggas dan lingkungan (air dan tanah) dalam waktu beberapa minggu dan lebih lama lagi pada suhu dingin, namun mati segera setelah dipanaskan.

Gejala klinis yang sering ditemukan pada ayam atau unggas yang terjangkit flu burung, antara lain :

Jengger dan pial membengkak dengan warna kehidupan, Perdarahan merata pada kaki yang berupa bintik-bintik merah. Adanya cairan pada mata dan hidung (gangguan pernapasan). Keluar cairan eksudat jernih hingga kental dari rongga mulut, Diare, Haus berlebihan, Kerabang telur lembut, Tingkat kematian sangat tinggi mendekati 100% (kematian dalam waktu 2 hari, maksimal 1 minggu). Media penyebaran dan penularan dapat melalui kotoran unggas, sarana transportasi ternak, peralatan kandang yang tercemar, pakan dan minum unggas yang tercemar, pekerja di peternakan, burung.

Virus H5N1 ini dapat ditemukan dalam lendir, dan kotoran ayam. Prinsip dasar yang diterapkan dalam pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan Avian influenza atau flu burung ini, adalah : Mencegah kontak antara hewan peka dengan virus AI, Menghentikan produksi virus AI oleh unggas tertular (menghilangkan virus AI dengan dekontaminasi/disinfeksi), Meningkatkan resistensi (pengebalan) dengan vaksinasi, Menghilangkan sumber penularan virus, dan Peningkatan kesadaran masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, dapat dilakukan melalui 9 tindakan yang merupakan satu kesatuan satu sama lainnya yang tidak dapat dipisahkan, yaitu :
a) Peningkatan biosecurity,
b) Vaksinasi,
c) Depopulasi Pemusnahan terbatas atau selektif) di daerah tertular,
d) Pengendalian lalulintas keluar masuk Unggas,
e) Surveillans dan penelusuran (tracking back)
f) Pengisian kandang kembali (restocking)
g) Stamping out (pemusnahan menyeluruh) di daerah tertular baru
h) Peningkatan kesadaran masyarakat (public awereness)
i) Monitoring dan evaluasi

Jagalah agar ternak unggas dalam kondisi baik, antara lain: mempunyai akses ke air bersih dan makanan yang memadai, kandang yang memadai, menerima produk-produk yang bebas cacing dan sudah divaksinasi, Jagalah ternak agar selalu berada di lingkungan yang terlindung dan bersih, Periksalah barang-barang yang masuk ke dalam area kandang peternakan.

cara mengatasi mengobati mencegah flu burung pada Unggas (itik)
Peternak itik umumnya mengenal penyakit flu burung dengan sebutan mata biru atau mata putih, karena memang salah satu gejala yang umum terlihat adalah berubahnya mata itik dari warna normal menjadi kebiruan atau timbulnya bintik putih pada mata itik. Gejala lain yang menyertai penyakit ini adalah leher itik sering terpuntir/tertikolis, lumpuh dan kejang2 sebelum kematian. Kotoran itik yang terkena penyakit flu burung pun berubah menjadi hijau walaupun memiliki perbedaan dengan kotoran itik akibat penyakit ND/tetelo dimana flu burung kotorannya berwarna hijau pupus dengan cairan bening kental sedangkan penyakit ND lebih menyerupai hijau lumut campur putih pasta,
Cara sederhana lainnya untuk mengetahui apakah itik kita terserang penyakit akibat virus semisal flu burung dan ND atau bakteri semisal botulisme adalah dengan melihat perkembangan banyaknya itik yang terserang. Bila jumlah yang terserang penyakit meningkat secara drastis ( misal dari 10 ekor menjadi 20 ekor ) bisa diduga itu merupakan penyakit akibat serangan virus. Namun bila jumlah peningkatannya tidak drastis ( misal dari 10 ekor menjadi 12 ekor) kemungkinan adalah akibat serangan bakteri. Virus flu burung pun memiliki berbagai variant seperti Virus H5N1,DVH, dan Virus Influenza type A.

Pengamatan sederhana yang dilakukan oleh Drh Mohamad Indro Cahyono menyimpulkan bahwa :
1) Virus H5N1 clade 2.3.2 : membunuh itik semua umur, dan ayam di sekitar kandang yang terkena wabah.
2) Virus DVH : Hanya membunuh itik muda berumur kurang dari 50 hari, tetapi tidak menimbulkan kematian pada itik dewasa dan ayam sekitar lokasi wabah.
3) Virus influenza tipe A (bukan H5N1) : Membunuh itik semua umur (muda dan dewasa) tetapi tidak membunuh ayam di sekitar lokasi wabah.

Lalu bagaimana agar itik terhindar dari penyakit flu burung? Vaksinasi merupakan salah satu caranya tetapi tidak dapat menjamin 100% bahwa itik yang telah divaksin akan terhindar dari penyakit ini. Hal ini karena keberhasilan vaksinasi melawan penyakit akibat virus hanya berkisar 90% dan juga ketidaktepatan cara, dosis dan jenis vaksin yang diberikan dengan wabah yang menyerang membuat vaksinasi tidak efektif 100% mencegah timbulnya flu burung dipeternakan kita.
Penelitian Drh Mohamad Indro Cahyono juga membuktikan bahwa dengan menyemprotkan larutan 10% pemutih ( bisa merk ba*klin, sun*lin) pada lokasi wabah flu burung mampu membunuh virus H5N1 dan Influenza type A dalam waktu 3 menit, dan virus DVH dalam waktu 5 menit. Larutan 10% pemutih dibuat dengan mencampur 1 bagian pemutih dengan 9 bagian air. Pemutih pakaian mengandung Sodium Hypoklorit yang mampu membunuh ketiga macam virus tersebut. Jadi dengan menggunakan pemutih tersebut sebagai desinfektant kita dapat mencegah sekaligus membunuh virus flu burung. Tentu saja hal ini juga harus disertai dengan menjaga kebersihan peternakan dan kondisi kesehatan itik kita, karena virus mampu menyerang setelah melumpuhkan sistem pertahanan tubuh itik dan ditandai dengan munculnya gejala itik flu, batuk, ngorok dan penyakit pernafasan lainnya akibat lumpuhnya sistem pengamanan pertama.

Untuk menjaga kesehatan itik kita sekaligus mencegah wabah flu burung, itik dapat kita berikan herbal/ekstrak semacam meniran, temulawak, temu ireng dan sambiloto yang telah diteliti oleh IPB berkhasiat melawan flu burung. Tentu saja anda dapat menambahkan sendiri herbal semacam daun pepaya, daun sirsak, kunyit , jahe dan juga bawang putih karena herbal tersebut juga memiliki sifat anti kanker.
Bagaimana jika sudah terlanjur ada itik yang terserang penyakit tersebut? Itik yang terkena penyakit tersebut kita pisahkan dan kotorannya dan alas kandangnya disemprot dengan pemutih tadi agar tidak menyebar ke itik lainnya. Itik yang terserang penyakit juga diberi vitamin semisal fort*evit atau neor*bion dan asupan gula merah agar tubuhnya mampu melawan serangan virus dan staminanya terjaga. Dalam kasus ini kadang pemberian vitamin dan gula merah harus kita lolohkan/paksakan kedalam mulut itik.
Bagaimana jika sudah banyak itik yang terserang penyakit ini ? Selain penggunaan pemutih sebagai desinfektant tadi kita juga dapat menerapkan cara master Betha Sutrisno untuk menanggulangi penyakit mata biru putih pada itik dengan menggunakan :
1. Probiotik PTPG2 1 gelas
2. Amoxitin 15 gram ( multivitamin + antibiotik )
3. Coliquin 15 gram ( antibiotik )
4. Neo Meditril 15 gram ( antibiotik)
5. Therapy 15 gram ( antibiotik )
6. Air Bersih 15 liter
Campuran tersebut diberikan pada itik baik sebagai pembasah pakan maupun sebagai minum itik secara bergantian yakni pagi probiotik + amoxitin + coliquin + air bersih, dan sore probiotik + neo meditril + therapy + air bersih. Dosis pengobatan diatas digunakan untuk 500 ekor itik dan dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut..
Pertanyaannya kemudian adalah bukankah yang menyerang itik adalah sejenis virus mengapa diberikan antibiotik yang merupakan obat anti bakteri?. Diatas sudah dijelaskan bahwa virus dapat menyerang tubuh itik setelah melumpuhkan sistem pertahanan di saluran pernafasan itik, nah penyakit saluran pernafasan ini lah yang umumnya diakibatkan oleh bakteri yang juga harus kita tanggulangi sehingga tubuh itik bisa melawan virus ini.

Sekilas artikel dari saya selamat mencoba dan salam sukses


Saturday, April 15, 2017

berternak puyuh

Burung puyuh
ternak puyuh

Klasifikasi ilmiah
Kingdom:Animalia
Filum Filum:Chordata
Kelas:Aves
Ordo:Galliformis
Famili:Phasianidae
genus General Coturnix Anurophasis PerdiculaOphrysia

Puyuh
Puyuh adalah nama untuk beberapa genera dalam familia Phasianidae. Burung ini berukuran menengah. Burung puyuh dari Dunia Baru (famili Odontophoridae) dan puyuh kancing (famili Turnicidae) tidak berkerabat dekat namun nama mereka memiliki perilaku dan karakteristik fisik yang mirip.
Burung puyuh adalah unggas daratan yang kecil namun gemuk. Mereka pemakan biji-bijian namun juga pemakan serangga dan mangsa berukuran kecil lainnya. Mereka bersarang di permukaan tanah, dan berkemampuan untuk lari dan terbang dengan kecepatan tinggi namun dengan jarak tempuh yang pendek. Beberapa spesies seperti puyuh jepang adalah migratori dan mampu terbang untuk jarak yang jauh. Beberapa jenis puyuh diternakkan dalam jumlah besar. Puyuh jepang diternakkan terutama karena telurnya.

Spesies
Puyuh coklat (Coturnix ypsilophora; bahasa Inggris: brown quail)
Genus Coturnix
Puyuh Biasa, Coturnix coturnixPuyuhPuyuhPuyuhPuyuhPuyuh Jepang, Coturnix japonica Puyuh Selandia Baru, Coturnix novaezelandiae – punah
Puyuh Hujan, Coturnix coromandelica
Puyuh Harlequin, Coturnix
 Puyuh Biru, Coturnix adansonii
Puyuh Biru Asia, Coturnix chinensis Genus Anurophasis
Puyuh Pegunungan Salju, Anurophasis monorthonyx Genus Perdicula
Puyuh Semak Hutan, Perdicula asiatica
Puyuh Semak Bebatuan, Perdicula argoondah
Puyuh Semak Bermotif, Perdicula erythrorhyncha
Puyuh Semak Manipur, Perdicula manipurensis Genus Ophrysia
Puyuh Himalaya, Ophrysia superciliosa -- kritis/punah

Cara Ternak Puyuh Yang insyaallah Menguntungkan
ternak puyuh
Tentunya Anda sudah tidak asing lagi dengan hewan yang satu ini, puyuh merupakan salah satu jenis burung yang tidak bisa terbang yang memiliki bentuk tubuh yang kecil dan berkaki pendek. Puyuh dalam bahasa jawa biasa disebut “gemak” dan dulunya sering diburu oleh petani ketika berada di persawahan maupun  di semak-semak. Burung puyuh terkenal akan kelezatan telurnya serta dagingnya yang gurih. Tentunya peluang usaha ternak puyuh cukup menjanjikan untuk di kembangkan karena dari segi permintaan tiap tahun semakin bertambah. Oleh karena itu, sipendik akan mengulas secara lengkap Cara Ternak Puyuh Yang Menguntungkan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Sebelum kami menjalaskan tahapan ternak puyuh, alangkah baiknya kami memberikan alasan kenapa bisnis ternak puyuh sangat menguntungkan untuk dikembangkan. Berikut ini kami rangkum secara singkat kelebihan ternak puyuh :

Permintaan telur puyuh semakin meningkat, sedangkan ketersediaan telur  puyuh masih sangat kurang. Tercatat untuk wilayah jabodetabek saja permintaan telur puyuh mencapai 14 juta telur per minggu nya, namun pasokan telur yang hanya tersedia 3,5 juta saja. Tentunya jika Anda ingin ternak puyuh, kesempatan untuk mendapatkan pasar potensial sangat terbuka lebar.Harga puyuh setiap tahunnya cenderung mengalami kenaikanSelain telur, daging burung puyuh juga terasa sangat lezat dan gurih, sehingga banyak dilirik oleh pengusaha kuliner. Tentunya jika Anda bisa berbisnis puyuh secara konsisten maka peluang kerja sama dengan para pengusaha kuliner semakin terbuka dan bisa meningkatkan omset penjualanSelain telur dan daging, kotoran puyuh bisa dimanfaatkan untuk pupuk serta bisa dijadikan campuran pakan ikan karen di dalam kotoran puyuh terkandung nilai crude protein yang cukup tinggi.Bulu burung puyuh juga bisa dijadikan sarana kerajinan tangan dan aneka perabotan rumah tangga seperti kemucing dan lain sebagainya.Tidak membutuhkan lahan dan pekarangan yang luas untuk ternak puyuh. Sebagai perbandingan, jika Anda ternak 1000 ekor ayam maka membutuhkan luas sekitar 100 m². Sedangkan apabila ternak puyuh 1000 ekor, Anda cukup menyiapkan lahan sekitar 12 m² saja.Belum adanya monopoli pasar pada perdagangan puyuh, sehingga Anda dengan leluasa mencari pasar potensial.

Berdasarkan rangkuman kami di atas, peluang bisnis ternak puyuh sangat potensial karena usaha ini dari hulu hingga hilir bisa termanfaatkan. Pada dasarnya ternak puyuh tidak membutuhkan sebuah keahlian khusus, Anda pun bisa memulai bisnis ini. Di Indonesia sendiri sentra ternak puyuh berada di kecamatan Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat serta Sumatra.

Tahapan Cara Ternak Puyuh
     1.            Persyaratan Lokasi Ternak
Sebaiknya lokasi ternak puyuh cukup jauh dari tempat pemukiman dan usahakan tempatnya cukup tenang agar puyuh tidak mudah stressLokasi ternak sebaiknya strategis yang bisa memudahkan Anda dalam proses transportasi dan penjualanPastikan lokasi ternak terbebas dari wabah penyakitPerhatikan pula apakah kawasan tempat peternakan rawan banjir atau tidak, apabila iya sebaiknya menggunakan kandang panggung yang memiliki tiang pondasi yang tinggi dan kokohUsahakan kawasan peternakan mendapatkan sirkulasi udara yang baik

     2.            Persiapan Kandang Puyu
Dalam pembuatan kandang puyuh sebaiknya memperhatikan beberapa hal, diantaranya :
kandang puyuh yang ideal memiliki temperatur suhu berkisar 20-25°C dengan tingkat kelembaban berkisar 30-80%Pada siang hari, Anda cukup memberikan penerangan dengan memakai lampu 25-40 wattPada malam hari sebaiknya penerangan memakai lampu 40-60 wattSebaiknya lokasi kandang puyuh diatur sedemikian rupa hingga cahaya matahari bisa masuk ke kandang puyuhPada umumnya model dari kandang puyuh terbagi menjadi 2 macam yaitu sistem sangkar ( batere ) dan sistem litter ( lantai sekam ).Kandang berukuran 1 m² bisa menampung anak puyuh 90 – 100 ekor, jika usia puyuh sudah mencapai 10 hari sebaiknya jumlah anak puyuh dikurangi hingga menjadi 60 ekor sampai berakhir masa anakan.Kandang berukuran 1 m² untuk menampung 40 ekor puyuh sampai masuk masa bertelur

Sedangkan dalam ternak puyuh, kandang dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya:
·        Kandang sebagai Induk Pembibitan
Jenis kandang ini sangat mempengaruhi hasil produktifitas dan kualitas dari telur puyuh. Seseuaikan ukuran kandang yang Anda buat dengan jumlah indukan puyuh yang dipelihara. Kandang puyuh yang ideal untuk digunakan pembibitan yaitu 1 ekor puyuh dewasa dengan luasan kandang 200 m²

·        Kandang Untuk Indukan Petelur
Kandang ini memiliki ukuran yang sama dengan jenis kandang untuk induk pembibitan, namun pada jenis kandang ini Anda bisa sedikit menambah kepadatan puyuh dalam satu kandang.

·        Kandang Untuk Anak Puyuh
Kandang ini digunakan untuk memelihara anak puyuh berumur 1 hari – 2 atau 3 minggu. Jenis kandang ini dianjurkan memakai pemanas ruangan untuk menjaga kehangatan anak puyuh. Ukuran kandang untuk anak puyuh idealnya PxLxT 100x100x40 cm dengan ketinggian kaki kandang  50 cm, ukuran kandang tersebut dapat menampung sekitar 90 – 100 anak puyuh.

·        Kandang Untuk Puyuh  3 – 6 minggu
Ukuran, bentuk dan kapasitas puyuh dalam kandang sama dengan jenis kandang untuk indukan petelur. Pada umunya jenis kandang ini memiliki alas berupa kawat ram.

Selain mempersiapkan kandang untuk ternak puyuh, Anda juga harus mempersiapkan peralatan pendukung ternak seperti tempat makan dan minum puyuh, tempat bertelur hingga tempat obat-obatan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.

     3.            Persiapan Bibit Puyuh
Dalam ternak puyuh, ada tiga jenis bibit berdasarkan tujuan pemeliharaannya, antara lain sebagai berikut :
·        Bibit puyuh untuk telur konsumsi,
Jika Anda ingin ternak puyuh untuk keperluan produksi telur konsumsi, maka yang perlu Anda persiapkan yaitu memilih jenis ketam betina yang tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya

·        Bibit puyuh untuk produksi daging
Apabila ternak bertujuan untuk produksi daging, sebaiknya dipilih bibit puyuh jantan dan jenis puyuh petelur afkiran

·        Bibit puyuh untuk penghasil telur tetas
Pilihlah jenis bibit puyuh betina yang memiliki produktifitas telur yang baik dan untuk puyuh pejantan dipilih yang sehat dan sudsh siap untuk dikawinkan

     4.            Perawatan Puyuh
·        Jaga Kebersihan Kandang
Selalu jaga kebersihan kandang puyuh untuk mencegah timbulnya penyakit dan sebaiknya lakukan vaksinasi pada periode waktu tertentu
·        Pengontrolan Penyakit
Lakukan secara rutin pengontrolan penyakit secara berkala dan jika ada salah satu puyuh yeng terindikasi kurang sehat segera dipisahkan dari puyuh-puyuh yang lain untuk mencegah penyakit menular. Segera lakukan pengobatan pada puyuh yang sakit sesuai dengan anjuran dinas peternakan atau penyuluh setempat.

·        Pakan Puyuh
Ada beberapa bentuk pakan dalam ternak puyuh diantaranya, bentuk palet, bentuk remah-remah serta bentuk tepung. Untuk pakan anak puyuh sebaiknya diberikan 2 kali yaitu pagi dan sore hari. Lain halnya dengan puyuh remaja dan dewasa, Anda sebaiknya memberikan pakan satu kali sehari pada waktu pagi hari. Pemberian minum anak puyuh bisa dilakukan sepanjang hari.

·        Pemberian Vaksinasi & Obat
Pada usia 4 – 7 hari burung puyuh divaksinasi dengan jumlah dosis setengah dari jumlah dosis untuk ayam. Vaksin dapat diberikan melalui tetes mata ( intra okuler ) atau bisa menggunakan air minum ( peroral ).



Demikianlah artikel tentang Ternak Puyuh ini, semoga bisa menginspirasi Anda dalam memulai bisnis ternak puyuh. Jangan lupa kunjungi laman kami yang lain. Terima kasih atas perhatiannya dan salam sukses., WASALAM


tips berternak itik bagi pemula

Tips Beternak Bebek untuk Pemula
berternak itik
Bebek adalah salah satu hewan penurut, Bebek mudah di ternakkan dan dipelihara. Banyak sekali sumber daya yang bisa kita ambil dari bebek ini, ada telurnya, dagingnya bahkan kotorannya bisa di jadikan pupuk. Penggemar daging dan telur bebek sekarang semakin banyak, karena rasa dari dagingnya yang sangat lezat. Telurnya pun bisa dibikin telur asin yang tak kalah lezat dengan dagingnya. Kebutuhan akan ketersediaan daging dan telur bebek ini sangatlah tinggi, nah inilah kesempatan Anda karena bisnis ini masih sangat potensial untuk dijalankan.
Umumnya usaha peternakan bebek ditujukan untuk bebek petelur (usaha bebek petelur). Namun peluang bisnis ternak bebek potong atau pedaging juga bisa diambil dari bebek jantan atau bebek betina yang sudah lewat masa produksinya. Selain itu bisa juga pebisnis mengambil bagian pembibitan ternak bebek sebagai fokus usaha.
Cara sukses beternak bebek petelur bagi pemula
Namun sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri dengan pemahaman tentang perkandangan, bibit unggul, pakan ternak, pengelolaan dan pemasaran hasil. Misalnya bagaimana pemeliharaan anak bebek (5-8 minggu), pemeliharaan bebek Dara (umur 8-20 minggu ke atas) dan pemeliharaan bebek petelur (umur 20 minggu ke atas).
Masa produksi telur yang ideal adalah selama 1 tahun. Produksi telur rata-rata bebek lokal berkisar antara 200-300 butir per tahun dengan berat rata-rata 70 gram. Bahkan, bebek alabio memiliki produktivitas tinggi di atas 250 butir per tahun dengan masa produksi telur hingga 68 minggu. Akan tetapi untuk saat ini sudah banyak yang sukses ternak bebek potong 40 hari dengan menggunakan pola hcs maupun hibrida.
Cara memelihara bebek
Pemeliharaan bebek tidak membutuhkan waktu yang lama, dimana hasil sudah bisa dipetik dalam waktu 2-3 bulan. Hal tersebut disebabkan karena pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya relatif lebih baik daripada bebek betina. Berat badan sampai saat dipotong tidak kurang dari 1,5 kg. Dengan memanfaatkan bebek jantan, dalam waktu yang relatif singkat sudah dapat dicapai berat yang lebih dibutuhkan. Pemotongan pada umur yang relatif muda, menghasilkan daging yang lebih empuk, lebih gurih dan nilai gizinya lebih tinggi.
Berikut ini kisaran harga bebek petelur dan harga bebek pedaging untuk pasar lokal:
Ø  Bebek Siap Telur = Rp 50.000 s/d Rp 65.000
Ø   DOD Betina = Rp 7500,
Ø  DOD Jantan = Rp 5000,
Ø  Bebek Potong 1,2 kg s/d 1,3 kg = Rp 30.000
Ø   Telur Tetas = Rp 3000
Ø  Telur Konsumsi = Rp. 2500,-
Usaha peternakan itik di Indonesia sudah lama dikenal masyarakat. Agar usaha ini dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi pemiliknya maka perlu diperhatikan beberapa hal yang menyangkut Manajemen pemeliharaan ternak itik, antara lain :
      1.            Seleksi Bibit
Bibit itik di Indonesia dibagi dalam dua kelompok yaitu :
a)      Itik Lokal
·         Itik Tegal (Tegal).
Ciri-ciri : warna bulu putih polos sampai cokelat hitam, warna paruh dan kaki kuning atau hitam.
·         Itik Mojosari (Mojosari Jawa Timur).
Ciri-ciri : warna bulu cokelat muda sampai cokelat tua, warna paruh hitam dan kaki berwarna hitam.
·         Itik Alabio (Amuntai Kalimantan Selatan).
Ciri-ciri : badan lebih besar dibandingkan dengan itik Tegal.
·         Itik Asahan dikembangkan di Tanjung Balai, Sumatera Utara.
b)      Itik Persilangan
      2.            Pakan dan Pemberian
a)      Jenis Pakan : jagung, dedak padi, bungkil kedelai, bungkil kelapa, dll.
b)      Pemberian Pakan
c)      Umur 1 – 2 minggu 60 gr/ekor/hari.
d)     Umur 3 – 4 minggu 80 gr/ekor/hari.
e)      Umur 5 – 9 minggu 100 gr/ekor/hari.
f)       Umur 10 minggu 150-180gr/ekor/hari.
      3.            Kandang Bebek Petelur
a)      Lokasi Kandang
·         Jauh dari keramaian.
·          Ada atau dekat dengan sumber air.Tidak terlalu dekat dengan rumah.
·         Mudah dalam pengawasan.
b)      Bahan kandang bebek petelur bisa terbuat dari kerangka kayu atau bambu, atap genteng dan lantainya pasir atau kapur.
c)      Daya tampung untuk 100 ekor itik :
·         Umur 1 hari – 2 minggu 1 -2 m.
·         Umur 1 – 2 minggu 2 – 4 m.
·         Umur 2 – 4 minggu 4 – 6 m.
·         Umur 4 – 6 minggu 6 – 8 m.
·         Umur 6 – 8 minggu 8 – 10 m.
·         Itik dara sampai umur 6 bulan 5 – 10 ekor/m.
      4.            Tatalaksana Pemeliharaan
a)      Secara ekstensif yaitu pemeliharaan yang berpindah-pindah.
b)      Secara intensif  yaitu  secara terus-menerus dikandangkan seperti ayam ras.
c)      Secara semi intensif yaitu dipelihara di kandang yanga ada halaman berpagar.
d)     Perbandingan jantan dan betina (sex ratio) adalah 1 : 10 dan dipilih ternak itik yang berproduksi tinggi.
      5.            Cara Memelihara Bebek Petelur
Dalam memelihara bebek petelur yang harus diperhatikan adalah masalah kesehatan yang notabene salah satu faktor menjadikan bebek petelur unggul. Oleh karena itu sebagai peternak bebek petelur maupun bebek potong (pedaging) wajib tau penyakit yang sering di terjadi pada bebek. Diantaranya:
a)      Penyakit Berak Kapur.
Penyebab             : Bakteri Salmonella Pullorum. Tanda-tanda : Berak putih, lengket, seperti pasta.
Pencegahan          : Kebersihan kandang, makanan, minuman, vaksinasi, dan itik yang sakit dipisahkan.
b)      Penyakit Cacing.
Penyebab             : Berbagai jenis cacing.
Tanda-tanda        : Nafsu makan kurang, kadang-kadang mencret, bulu kusam, kurus, dan produksi telur menurun. Pencegahan: Kandang harus bersih, kering tidak lembab, makanan dan minuman harus bersih dan sanitasi kandang.
c)      Lumpuh.
Penyebab             : Kekurangan vitamin B.
Tanda-tanda        : Kaki bengkak dibagian persendian, jalan pincang dan lumpuh,kelihatan ngantuk, kadang-kadang keluar air mata berlebihan.
Pencegahan          : Pemberian sayuran / hijauan dalam bentuk segar setiap hari.
6.         Pasca Panen
a)      Telur itik dapat diolah menjadi telur asin, telur pindang, dll.
b)      Bebek dapat diolah menjadi bebek panggang dll
c)      Bulu dapat diolah menjadi kerajinan tangan
d)     Tinja/kotoran itik dapat menjadi pupuk.
Sekilas artikel tentang tips berterak bebek untuk pemula dari saya semoga bermanfaat,,dan sampai jumpa di postingan berikutnya. Terimakasih………jngn lupa tinggalkan like J J J

Saturday, April 8, 2017

pakan alternatif ternak unggas

TEPUNG KEONG MAS UNTUK PAKAN TERNAK UNGGAS


Dalam suatu peternakan unggas, faktor pakan membutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan faktor produksi lainnya yaitu sekitar 80%. Harga pakan komersial saat ini relatif mahal karena sebagian bahan bakunya masih impor. Salah satu cara untuk menekan biaya pakan ini adalah dengan mengganti sebagian atau seluruhnya bahan pakan impor dengan memanfaatkan bahan lain yang ada di sekitar kita yang tentunya relatif lebih murah.

Keong mas atau disebut pula siput murbai (Pomacea canaliculata), merupakan salah satu masalah hama utama dalam produksi padi (Suharto, 2001). Menurut Samperante et al (2001), keong mas memiliki ciri morfologis hampir sama dengan keong sawah. Cangkang berbentuk bulat mengerucut, berwarna kuning keemasan.

Keong mas cukup potensial sebagai sumber protein untuk pakan ternak. Dari berbagai hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pakan keong mas kepada itik dan ayam buras mampu meningkatkan produksi telur dan bobot badan. Untuk dijadikan pakan ternak. keong mas dapat digunakan keseluruhan bagian tubuh keong mas sebagai sumber protein dan mineral.

Kandungan Nutrisi Tepung Keong Mas

Kandungan nutrisi tepung keong mas adalah protein kasar (PK) 46,2%, energi metabolis (ME) 1920 Kkal/Kg, kalsium (Ca) 2,9%, dan fosfor (P) 0,35% (BPTP Kaltim, 2001). Sedangkan Kandungan nutrien yang terdapat dalam Tepung Keong Mas dari hasil analisis di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2009 adalah PK 14,44%, Ca 9,14% dan P 2,53%.

Dari ketiga sumber diatas bahwa kandungan nutrientnya berbeda, yang sangat mencolok adalah kandungan protein kasarnya. Hal tersebut dimungkinkan karena perbedaan tempat mendapatkan keong masnya itu. Atau juga dapat dimungkinkan adanya kesalahan saat melakukan pengujian kandungan nutriennya.

Pemberian keong mas sebesar 10% dalam bentuk tepung pada ransum meningkatkan laju pertumbuhan produksi telur hingga 80% dari total produksi telur (Sulistiono, 2007). Keong mas sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai bahan campuran pakan ternak unggas seperti itik, ayam atau puyuh. Akan tetapi dalam penggunaanya sebaiknya direbus terlebih dahulu selama 15-20 menit untuk menghilangkan zat anti nutrisi berupa enzim thiaminase yang terdapat dalam lendir keong mas. Kandungan thiaminase dalam ransum dapat menurunkan produksi telur dan menghambat pertumbuhan ternak (BPTP Kaltim, 2001). Enzim tersebut merusak thiamin (vitamin B1), sebuah senyawa penting dalam metabolisme energi dan membuat thiamin tidak aktif. Defisiensi thiamin pada ternak dapat menyebabkan beberapa gejala antara lain, penurunan bobot badan dan lemas, hal ini disebabkan karena ternak tidak dapat menggunakan energi pakan secara penuh.

Langkah - langkah Membuat Tepung Keong Mas

Alat dan bahan

Alat :
·    Bak penampungan
·    Pencungkil keong (biasanya sendok garpu)
·    Pisau pemotong
·    Talenan
·    Oven pengering
·    Penggilingan keong / alat tumbuk
·    Pengayak


Bahan :

·    Keong mas
·    Garam
·    Air


Cara membuat :

keong Keong mas direndam dalam bak penampungan selama 2 hari untuk mengurangi kotoran dan lendir yang dilanjutkan dengan pemberian garam dan diaduk selama 15 menit sampai lendir banyak keluar. Proses pemberian garam ini dapat dilakukan sebanyak 2 kali, kemudian dicuci sampai bersih dari lendir. Rebus selama 20 menit dan tiriskan kemudian diangin-anginkan. Memisahkan cangkang dari daging dengan alat pengungkit kemudian dicuci bersih. Memotong tipis daging keong mas untuh selanjutnya dikeringkan dengan sinar matahari sampai kering atau menggunakan oven dengan suhu dengan suhu 75-80oC selama 24 jam. Pengeringan sudah cukup bila daging dapat dipatahkan dengan tangan. Proses selanjutnya menumbuk daging keong sampai halus, kemudian diayak sampai diperoleh tepung keong mas.

  •  MEMANFAATKAN LIMBAH KULIT PISANG



Kita tau bahwa Kulit pisang merupakan suatu limbah domestik dari hasil pengolahan buah pisang, namun dewasa ini kulit pisang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan Pakan ternak yg dalam kulit pisang ini terkandung berbagai macam unsur2 kebutuhan ternak,,

Manfaat Kulit Pisang Untuk Pakan Unggas

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui potensi tepung kulit pisang sebagai pakan ayam broiler untuk menghasilkan daging yang mengandung kolesterol rendah oleh Hernawati dkk. Sebanyak 20 ekor ayam broiler digunakan dalam desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL). Ayam broiler diberikan pakan buatan yang mengandung tepung kulit pisang dengan kadar yaitu 30%, 50% dan 70% dalam 100 gram pakan, sedangkan kontrol diberikan pakan buatan tanpa tepung kulit pisang. Setiap perlakuan diulang sebanyak lima kali. Pakan buatan diberikan setiap pagi dan sore sebanyak 100 g/ekor, serta air minum diberikan secara ad libitum. Pakan buatan yang mengandung tepung kulit pisang dengan kadar 30%, 50%, dan 70% menurunkan konsumsi ransum, bobot badan, berat karkas, namun meningkatkan konversi ransum. Pakan buatan yang mengandung tepung kulit pisang dengan kadar 30%, 50%, dan 70% tidak mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah, menurunkan kadar kolesterol daging, meningkatkan kadar kolesterol hati dan feses. Pakan buatan yang mengandung tepung kulit pisang dengan kadar serat 30%, 50% dan 70% dapat diterima sebagai alternatif pakan ayam broiler untuk menghasilkan daging dengan kadar kolesterol rendah. Penggunaan tepung kulit pisang sebagai bahan pakan ayam broiler sebaiknya pada kadar 30% atau 50%. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, berat karkas, kolesterol daging menghasilkan nilai yang cukup baik. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa pemberian pakan buatan yang mengandung tepung kulit pisang dapat menghasilkan daging ayam broiler dengan kadar kolesterol rendah.

Penelitian penggunaan kulit pisang sudah dilakukan di Indonesia. Kulit pisang sebagai pakan basal ternak punya kendala kandungan serat kasar rendah sehingga pemberiannya harus ditambahkan hijauan berserat kasar tinggi. Tetapi karena kulit pisang kaya energy sehingga pemberiaanya bisa dicampurkan dengan nitrogen bukan protein (NPN) seperti urea sebagai sumber nitrogen untuk sintesis protein mikroba (single cell protein). Penggunaan urea dalam pakan sumber protein dianjurkan maksimum sebanyak 1 % dari total bahan kering konsentrat atau sebanyak 5 % dari protein konsentrat. Mengingat urea merupakan bahan kimia menjadi tidak tepat mempunyai banyak kelemahan yaitu terjadinya polusi tanah dan lingkungan serta residu yang berbahaya dalam saluran pencernaan ternak, sehingga penggunaan bahan kimia ini tidak begitu dianjurkan.

Cara dan Dampak Pemberian Kulit pisang bagi Ternak

Dari berbagai macam penelitian yang telah dilakukan dijelaskan bahwa tepung kulit pisang tidak hanya dijadikan sebagai bahan pakan pengganti untuk ternak, tetapi sebagai bahan pakan pelengkap yang dapat melengkapi nutrisi yang belum ada pada pakan utama. Pemberian kulit pisang dapat dicampur dengan pakan utama, tetapi batas pemberiannya hanya 30%-50% dari total ransum yang diberikan.


Dijelaskan pula dampak dari pemberianransum dengan bahan campuran tepung kulit pisang pada ternak unggas, khususnya ayam broiler, dapat menurunkan konsumsi ransum, bobot badan, berat karkas, namun meningkatkan konversi ransum. Pakan buatan yang mengandung tepung kulit pisang tidak mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah, dapat menurunkan kadar kolesterol daging, meningkatkan kadar kolesterol hati dan feses.

KESIMPULAN

       Kulit pisang merupakan limbah buah pisang yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak, baik diberikan langsung pada ternak maupun melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Kandungan nutrisi pada kulit pisang dapat dimanfaatkan pada setiap fase pertumbuhan ternak.   Proses pengolahan kulit pisang dapat dilakukan dengan merubah bentuk kulit pisang menjadi tepung. Hal ini dapat bermanfaat bagi ternak maupun peternakannya.     Pemberian tepung kulit pisang dibatasai hanya 30%-50% dari jumlah ransum yang diberikan, dapat meningkatkan konversi pakan dan menurunkan kadar kolesterol dalam daging ayam broiler.

Langsung saja admin akan memberitahukan langkah2 pembuatan tepung kulit pisang,,

Cara membuat tepung kulit pisan
Cara mengolah kulit pisang menjadi tepung di perlukan alat-alat dan bahan seperti berikut ini. Setelah semua bahan dan alat di persiapkan, ikutilah langkah cara membuat tepung dari kulit pisang satu-persatu… semoga berhasil.

Alat dan Bahan untuk membuat tepung kulit pisang

Bahan:


Kulit Pisang
Natrium tiosulfat

Alat: 

Pisau
Talenan
pengering
Alat penghancur atau penggilingAyakan atau saringan
Plastik untuk membungkus tepung yg sudah jadi

Cara membuat tepung kulit pisang

1. Limbah kulit pisang yang masih segar di cuci bersih lalu di potong kecil-kecil dengan ukuran 0,5 x 1 cm

2. Rendam kulit pisang dalam larutan natrium tiosulfat untuk mencegah pencoklatan, lalu setelah itu ditiriskan.

3. Keringkan potongan kulit pisang. Jika Pengeringan dengan sinar matahari perlu waktu berhari-hari. Tapi jika pengeringan menggunakan alat pengering, maka hanya di perlukan waktu tidak lebih dari 2 jam untuk mengeringkan 100 kg kulit pisang segar pada suhu 60o C

4. Setelah kulit pisang kering atau kadar air kurang lebih 14 persen, giling kulit pisang dengan alat penghancur atau pengiling tepung.

6. Tepung yang dihasilkan kemudian di ayak untuk memisahkan bagian kasar dan bagian halus.

7. Tepung pisang yang lolos dari ayakan kemudian kemas dalam kantong plastik agar mudah di gunakan saat di butuhkan.

Sekilas info dari admin,, semoga kita dapat selalu meningkatkan perkembangan dibidang peternakan yakk,,dan dapat melakukan inovasi-inovasi terbaru untuk menekan ongkos produksi dan meningkatkan penghasilan tentu nya,,heheheh salaam berternak gaes,,,

Pakan alternatif fermentasi jerami

Pakan mempunyai peranan yang sangat penting didalam kehidupan ternak. Pakan adalah bahan yang dimakan dan dicerna oleh seekor hewan yang mam...